Hibah dan BKK dari Pemerintah Kabupaten Badung

Camat Selemadeg, I Wayan Budhiarsana, S.STP, M.Si mendampingi Penerima Hibah dan BKK dari Pemerintah Kabupaten Badung, bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan, Senin (29/4).
Ribuan Rakyat Tabanan dipimpin oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M banjiri sepanjang area Kota Tabanan saat menyambut kehadiran Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, dalam rangka Penyerahan Dana Hibah dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Badung di Kabupaten Tabanan yang terangkum dalam tajuk Angelus Buana 2024, “Dari Badung Untuk Bali”.
Kehadiran Bupati Giri Prasta, yang saat itu didampingi oleh Ketua DPRD dan Sekda Badung serta beberapa OPD terkait disambut secara langsung oleh Bupati Sanjaya beserta jajaran.
Saat itu juga nampak Wakil Bupati Tabanan, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, Jajaran Forkopimda, Sekda dan Para Asisten Setda, Para Kepala Instansi Vertikal, seluruh Kepala OPD, Camat Se-Kabupaten Tabanan dan Para Kepala Bagian di lingkungan Setda.
Acara Angelus Buana 2024 menjadi momentum penting tidak hanya dalam konteks penyerahan BKK Badung dan Dana Hibah, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas antara kabupaten di Bali. Hal ini sejalan dengan semangat untuk membangun Bali yang lebih baik, dengan saling membantu dan mendukung satu sama lain. Tercatat dana senilai total 230 Milyar Rupiah digelontorkan dari Kabupaten Badung kepada Kabupaten Tabanan untuk BKK dan Dana Hibah. Dengan rincian dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp.129.849.608.000 diberikan kepada 39 penerima bantuan dan dana Hibah senilai Rp. 102.692.782.000 diberikan kepada 170 penerima bantuan.

Tujuan utama dari pelaksanaan Angelus Buana, bagi Bupati Giri Prasta ialah untuk meringankan beban Masyarakat. “Dengan adanya bantuan ini, sehingga Masyarakat akan diringankan bebannya dan yang terpenting adalah pemerataan Pembangunan yang ada, di situ akan menimbulkan nilai masyarakat yang memadai. Ketika ini kita jalankan dengan baik, cita-cita kami yaitu kesejahteraan dan keberadilan akan tercapai,” jelas Giri saat itu. Baginya ini adalah ujung tombak perjuangan, wujud nyata implementasi asas Trisakti Bung Karno.